ttd1

PENYUSUNAN GRAND DESIGN BONUS DEMOGRAFI 

ybb, 13/04/2018.— ‘…insyaa Allah, mudah-mudahan semua lancar…’ menanggapi kontrak kerjasama YBB dengan Bappeda Provinsi Jawa Tengah yang baru ditandatantanganinya, Jakarta, 11 April 2018.

Penandatanganan kontrak kerjasama tersebut disaksikan langsung oleh Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Budi Ristanto, dan Bidang Pemerintahan Sosial Budaya, Ribut Musprihadi dan Heri Po. Sementara dari Jakarta, Titiek Pantjoro, ketua tim peneliti YBB, dan sekretaris eksekutif, Indragara.

Sarwono mengungkap keinginan Bappeda Provinsi Jawa Tengah mengangkat isu bonus demografi untuk kemudian memasukkannya sebagai rancangan teknokrasi di RPJP Provinsi Jawa Tengah harus diapresiasi dan sangat luar biasa. ‘…faktual kami melihat dan merasakan masih rendahnya perhatian persoalan penanganan bonus demografi dari banyak pihak, utamanya pihak pemerintah, sehingga ketertarikan rekan-rekan dari Bappeda Jawa Tengah ini tentu sangat menggembirakan dan YBB siap membantu sepenuhnya…mudah2an bisa diikuti oleh provinsi-provinsi lainnya’ ujarnya.

‘…jangka waktu yang disediakan sebenarnya terbilang mepet, namun kami akan upayakan semaksimal mungkin dengan hasil yang insyaa Allah dapat dipertanggungjawabkan…’ ujar Titiek ketika ditanya kesiapan timnya. Lebih lanjut Titiek menyampaikan bahwa rencana kegiatan kerja sudah disusun bersama tim dari Bappeda sehingga melalui koordinasi dan komunikasi yang intens, Titiek berkeyakinan penyusunan grand design bonus demografi Provinsi Jawa Tengah tersebut akan selesai pada waktunya.

Apa yang disampaikan Titiek di-iya-kan oleh Hari Po. ‘…kami sangat hati-hati dan selektif memilih mitra kerja dalam penyusunan grand design ini agar harapan dan tujuan kami bisa terwujud. Persoalannya adalah bagaimana kami bisa mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Dari YBB sudah memberikan outline dan bahkan lengkap dengan tabel-tabel data yang perlukan. Koordinasi dan komunikasi yang dikembangkan diantara kami mudah2an bisa membantu percepatan penyelesaian tugas ini…’

Format kerjasama yang dikembangkan antara keduanya sangat menarik dimana ada sinerji untuk saling melengkapi satu sama lainnya, misal, tidak saja dalam hal penyediaan data primer melainkan juga pada penyusunan tulisan pun saling berbagi.

‘…ada dua hal penting yang harus kami lewati agar hasil kerja tim bisa optimal, pertama, melakukan kegiatan diskusi terpumpun (focus group discussion) dan kedua penyelenggaraan workshop dengan menghadirkan para pakar yg relevan dengan objek bahasan. Rencananya, untuk diskusi terpumpun akan dilaksanakan di Semarang, sedang untuk workshop dilaksanakan di Jakarta….’ ujar Titiek.

sb: esispr//

you may also like