EFEK BONUS DEMOGRAFI 2020

Bernardus M

Ini adalah era dimana Indonesia mendapatkan daya ungkit dari usia produktif. Kesempatan bangsa kita menjadi besar dan berpengaruh di dunia akan segera terjadi. Negara yang berada di garis khatulistiwa akan memiliki kesempatan sekali seabad untuk menunjukkan bahwa dominasi perekonomian dan kekuatan finansial akan beralih ke timur.

Pemaparan yang sangat membanggakan diatas bisa jadi “dongeng penutup” tidur anak kita dimalam hari. Dan pada kenyataannya, pagi hari masih meratapi masa depan yang suram. Bonus tetaplah menjadi sia-sia jika tidak dimanfaatkan dengan tepat dan bijaksana. Hampir mirip ketika kebanyakan karyawan atau pengusaha yang memanfaatkan kelebihan keuangannya untuk hal yang tidak produktif. Karyawan mungkin membeli barang-barang yang terlihat keren atau berlibur ketempat yang super mahal agar terlihat kaya. Para pengusaha juga bisa blunder, memanfaatkan profit perusahaan untuk beriklan berlebihan agar terlihat makin besar atau malah membeli mobil mewah pribadi agar terlihat jaya.

Bonus bisa membuat bencana bila tanpa rencana.

Sumber daya manusia era bonus demografi yang berlimpah ruah tahun 2020 di Indonesia harus dicermati dengan jeli. Ini adalah peluang besar untuk kita sebagai bangsa yang besar merumuskan strategi yang tepat dan berkelanjutan dari sekarang. Atau, jika tersia-siakan malah bisa membuat bencana yang sama sekali tidak direncanakan, melainkan karena kelalaian semata yang tidak termaafkan.

KOMPETENSI

Menjadi lebih baik dalam profesi adalah solusi di era bonus demografi. Selalu meningkatkan kemampuan pribadi dalam bekerja dan berbisnis akan menunjukkan daya saing kita kepada dunia luar. Persaingan akan tidak dapat di elakkan dalam era bonus demografi. Pemerintah juga harus melihat gelombang usia produktif ini jika tidak di kelola dengan benar akan menjadi “tsunami” ekonomi dan pada akhirnya kesenjangan jurang sosial akan semakin dalam. Dan ini akan bisa mengguncang negara kita menjadi tidak stabil dan gampang di dikte oleh bangsa lain. Apakah ini akan terjadi? bisa ya, bisa tidak. Seluruh elemen masyarakat harus mulai dibuat melek akan isu bonus demografi agar mulai sekarang bersiap dan meningkatkan mutu kepribadian dan kompetensinya.

KARAKTER

Siapa saja bisa dan memiliki kesempatan untuk maju dan sukses dalam usaha dan pekerjaannya. Siapa saja berhak menjalankan apa saja yang di sukai agar menjadi terbaik dan bermamfaat bagi masyarakat banyak. Permasalahannya, di era bonus demografi persaingan akan dipastikan semakin ketat. Siapa yang tidak cekatan dan jeli melihat kesempatan akan tereliminasi dan tersisih. Mungkin ini seperti menggambarkan “kengerian” dalam menghadapi tantangan era bonus demografi. Karena era ini sebentar lagi akan kita hadapi kita jangan sampai terjerumus dalam persaingan yang tidak sehat. Karakter baik dan kuat harus menjadi bagian dalam diri kita. Birokrat kita harus menjadi teladan pertama dalam perwujudannya di masyarakat. Image birokrat bertele-tele dan korup harus bisa dihilangkan. Tokoh bangsa kita Bung Hatta pernah membuktikannya. Ini bukan tugas yang mudah bagi bangsa kita, tapi kita punya sejarah yang membuktikan bahwa bangsa kita bukan bangsa yang gampang menyerah dalam mewujudkan kemerdekaan. Semangat dalam meraih kemerdekaan ini dapat kita alihkan untuk bersama-sama membangun bangsa yang berkarakter kuat, tidak mudah di kelabui hanya karena kekuasaan yang berakibat fatal bagi generasi berikutnya. Persatuan Indonesia sila ketiga Pancasila bisa menjadi “sapu lidi” yang membangun Indonesia sejahtera bersama-sama tanpa mementingkan kepentingan pribadi ataupun golongan.

Semoga.

***

pic: NusantaraNews

you may also like