PEMBANGUNAN SDM JADI FOKUS APBN 2019
ybb.or.id, Jakarta, — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan fokus APBN 2019 pada acara MetroTV NewsRoom “Sri Mulyani Menjawab” yang tayang pada Rabu (13/02) di Jakarta.
Menkeu mengatakan bahwa fokus APBN 2019 saat ini adalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), selain infrastruktur yang terus digalakkan.
“Fokus APBN 2019 adalah pembangunan SDM, namun bukan berarti kita meninggalkan pembangunan infrastruktur. Saat ini proyek infrastruktur yang terbilang besar sudah banyak yang selesai,” terangnya.
Menurutnya, infrastruktur juga masih diprioritaskan karena konektivitas yang semakin dibutuhkan untuk menghubungkan Indonesia hingga ke daerah-daerah terpencil. Pembiayaan infrastruktur yang membutuhkan dana yang tidak sedikit dapat diperoleh dari Kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) sehingga mengurangi beban APBN.
“Yang dibutuhkan saat ini adalah konektivitas untuk daerah-daerah yang remote dan juga membutuhkan banyak sekali skema yang mungkin membutuhkan kerjasama antara pemerintah dan badan usaha (swasta). Kita sudah punya instrumennya. Ini adalah upaya yang kita lakukan untuk menarik swasta ikut mendanai tapi tidak menimbulkan pengaruh terhadap keberlangsungan fiskal kita,” tuturnya.
Dalam segi pendidikan, APBN tahun 2019 mengalokasikan Rp492,5 triliun yang diharapkan juga ikut mengentaskan kemiskinan dengan meningkatnya kualitas pendidikan.
“Untuk pendidikan, kita mengharapkan anggaran pendidikan dan terutama untuk pengurangan kemiskinan bisa berfokus kepada masalah kualitas selain kuantitas. (APBN2019 mengalokasikan) Rp492,5 T (triliun) untuk anggaran pendidikan. Sekitar Rp60 T dialokasikan untuk dana BOS, 470 ribu mahasiswa mendapatkan beasiswa melalui Bidikmisi dan 20 juta anak SD yang kurang mampu mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Dengan ini seharusnya kualitas pendidikan ikut meningkat,” paparnya.
Menkeu menambahkan, Indonesia memiliki peluang untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap) dengan memperhatikan tiga kendala. Pertama pembangunan infrastruktur, kedua SDM, dan ketiga penguatan institusi.
“Jika Indonesia ingin naik kelas menjadi negara maju, kita harus menggalakkan pembangunan dan meningkatkan kualitas infrastruktur kita. Indonesia harus bisa memastikan biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan SDM mampu menghasilkan SDM yang benar-benar berguna dan produktif. Untuk maju, negara kita harus memiliki pemerintahan eksekutif, yudikatif, dan legistlatif yang berjalan secara efektif dengan birokrasi yang bersih dan profesional. Republik ini tidak akan bisa maju terus kalau institusi-institusi penting tidak menjadi kompeten dan profesional,” terangnya. (nr/ds)
sumber berita: Kemenkeu.