TUKANG NGARET BAKAL LEBIH SUKSES DAN BERUMUR PANJANG
Jakarta, — Merasa bersalah jika kerap datang terlambat untuk bekerja? Tak masalah, Anda tak sepenuhnya salah. Sering datang terlambat bisa menambah angka harapan hidup dan membangun kesuksesan di masa depan.
Sebuah penelusuran menemukan bahwa kebiasaan datang terlambat merupakan sifat yang dapat mendatangkan manfaat di masa depan. Tak cuma jumlah waktu tidur yang lebih lama, kebiasaan datang terlambat juga menjadi pertanda kesehatan mental dan fisik.
Southern Living, sebuah media khusus gaya hidup, menganalisis sejumlah studi dan menemukan hubungan antara kebiasaan terlambat dengan kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Poin utamanya adalah stres. Secara sederhana, stres akan berdampak buruk bagi kesehatan setiap orang. Seseorang yang kerap datang terlambat dipastikan memiliki tingkat stres yang lebih rendah dibandingkan mereka yang selalu berusaha datang tepat waktu.
Dengan tingkat stres yang rendah, risiko beragam penyakit seperti stroke, hipertensi, dan penyakit jantung juga akan berkurang.
Orang-orang yang punya kebiasaan datang terlambat juga disebut memiliki pandangan positif tentang dunia. “Banyak orang yang datang terlambat cenderung optimistis dan tidak realistis,” ujar penulis buku Never Be Late Again, Diana DeLonzor.
Sepadat apapun aktivitas, orang-orang yang punya kebiasaan datang terlambat selalu berpikir bahwa semuanya bisa dilakukan dan diatasi. Tingkat optimisme, ujar DeLonzor, melampaui rangkaian jadwal yang terlalu terencana.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Harvard Health Publishing menemukan bahwa pandangan optimis dapat berujung pada kesehatan yang lebih baik dan tingkat kematian yang lebih rendah selama periode 15-40 tahun.
Southern Living juga percaya bahwa optimisme dapat memengaruhi produktivitas dan kesuksesan seseorang. Mengutip Business Insider, orang-orang optimistis dapat menghasilkan penjualan 88 persen lebih banyak daripada mereka yang pesimistis. Prestasi cemerlang ini dicapai lantaran pandangan positif yang dimiliki.
Demikian pula dengan sifat perfeksionis yang ditemukan pada orang-orang yang gemar datang terlambat.
“Orang yang gemar datang terlambat adalah mereka yang tidak dapat meninggalkan rumah jika masih ada piring yang belum dicuci atau baju cucian yang belum dilipat,” ujar psikolog, dr Linda Sapadin, mengutip ABC.
Karakter perfeksionis yang dimiliki, kata Sapadin, dapat mengarah pada karier yang lebih baik.
Terakhir adalah alasan gairah yang dimiliki orang-orang yang gemar terlambat. Mereka kerap bergairah tentang suatu subjek yang bisa diterjemahkan menjadi kesuksesan jangka panjang.
sumber: cnnindonesia.com